CERITA PENGALAMAN SAYA (18++)
Putri Bosku Yang Masih Perawan-Cerita dewasa ini dimulai
dari seseorang bernama Irwan,ciri-ciriku adalah muka tampan,.tubuh
ramping,kulit sawo matang,dan agak tinggi,umurku adalah 18 tahun.
Hubungan Seks
Tapi aku tak kuliah dan memilih untuk mencari pekerjaan
untuk mengjhidupi keluargaku,saat SMA dulu banyak wanita yang menyukaiku karena
aku memang tampan,tetapi jujur tak ada yang dapat meluluhkan hatiku.Aku baru
saja lulus dari SMA dan akan mencari pekerjaan.
Akupun melihat lowongan pekerjaan di Koran,yang menarik
perhatianku adalah sebuah toko pakaian yang baru buka,mereka mencari seorang
pegawai,aku berangkat ke toko itu dengan segera menggunaka sepeda motorku.
Setelah 30 menit akhirnya aku melihat sebuah toko
baju,menurutku toko itu lumayan besar,akupun masuk ke sana,tak ada seorangpun
kecuali seorang tante yang kira-kira berumur 50 tahunan di tempat kasir,akupun
menghampirinya,aku tersenyum padanya dan dia membalas senyumanku,
“Eh,nyonya,saya mencari pekerjaan”Kataku membuka percakapan
“Oh,iya,pegawai kami baru saja keluar,kamu boleh bekerja di
sini”
Setelah itu nyonya itu menjelaskan padaku mulai dari
peraturan,cara menyapa,cara melayani,dan lain – lain.
“Wah,kamu cepat tangkap,ya?”Kata nyonya itu sambil tersenyum
Akupun tersenyum kecil saja.Belakangan kuketahui nyonya itu
bernama nyonya Leni,kulitnya berwarna putih,rambut panjang,dan wajahnya agak
cantik menurutku.
Dia juga baru saja mengetahui namaku.
“Dengar Irwan,aku mau pergi sebentar,kamu tolong awasi toko
ini”
“Wah,tapi saya baru bekerja nyonya”
“Tak apa-apa,nanti akan kusuruh putriku turun menemanimu”
“Hmmmm,oke,deh”Jawabku tersenyum.
Nyonya Leni pun memanggil nama “Livia,Livia”,dari belakang
pintu di sebelah kasir terdengar suara seorang gadis.
Lalu gadis itu pun keluar,sungguh aku terpesona padanya,gadis
bernama Livia itu sungguh cantik,tubuhnya mungil dan agak montok,payudaranya
lumayan besar,pantatnya montok berisi,kulitnya putih,rambut hitam panjang,dan
senyumannya adalah senyuman termanis yang pernah kulihat,kuakui aku jatuh cinta
pada pandangan pertama padanya.Setelah nyonya Leni pergi,kuberanikan diri untuk
menyapanya
“Hai”
“Hai,pegawai baru,ya?”
“Iya”Jawabku tersenyum
Kamipun berbincang – bincang sebentar,dapat kuketahui Livia
sekarang berumur 18 tahun,ibunya adalah seorang wanita sibuk,begitu juga dengan
ayahnya,jadi dia sering membantu menjaga toko,tak lama kemudian seorang
pelanggan datang,akupun melayaninya secepatnya agar bisa berbincang – bincang
dengan Livia,setelah pelanggan itu mendapat barang yang dia inginkan dan
membayar,akupun kembali ke dekat kasir.
“Kalo jam sekarang masih sepi,Wan,nanti sekitar jam 3 baru
ramai”
“Ohhh,akupun mengangguk
Harus kuakui Livia sangat asyik,semua omongan jadi
nyambung,baru pertama kali ini aku menemui gadis seperti ini.
“Liv,kamu sudah punya pacar?”Tanyaku penasaran
“Belum,kalo kamu?”
“Aku juga belum”
“Oh,kita sama-sama single,dong”Katanya sambil tersenyum
Akupun tersenyum,rasanya aku ingin membalas “Kamu mau tidak
sama aku?”Tapi aku tidak berani mengatakannya,jujur pertama ini aku bisa
mengobrol lama dengan seorang gadis.Keringatku tak berhenti bercucuran pertanda
aku gugup.
“Panas,ya?”Tanya Livia
“Hmmm,tidak,kok”Jawabku
“Hehehe,kamu keringatan,ya?”
“Iya,anggukku membalas candanya
Setelah lima menit seorang pelanggan masuk lagi,akupun
melayaninya dan kembali ke Livia
“Wan,kamu asyik,ya,orangnya?”
Aku terkejut mendengarnya,ternyata leluconku yang dari tadi
kuluncurkan dapat meluluhkan hatinya
“Ah,kamu juga asyik,kok”Jawabku dengan tersenyum
Wajah cantiknya tersenyum manis, kontolku terasa tak dapat
diturunkan,sangat tegang.Kami berpandangan sebentar,lalu kuberanikan diri untuk
menciumnya,jantungku serasa berdegup kencang,Livia agak terkejut,tapi dia tak
memberontak, kukulum bibirnya dengan mesra,kami berciuman ala French Kiss,ini
adalah ciuman pertamaku.
Suasana semakin memanas,kuberanikan diriku untuk mnyentuh
payudara 34 B nya,Livia agak terkejut,tapi karena terlanjur nafsu dia
membiarkan tanganku bermain sambil mulutku mencumbui mulutnya,sejenak Livia
memberhentikan permainanku.
“Wan, kamu kunci pintu dulu, deh, malu kalau diliat orang
nanti”
Akupun melangkah dengan cepat ke pintu depan, segera kukunci
pintu itu dan kuganti tanda di pintu menjadi “CLOSE”
Lalu aku segera berjalan kea rah Livia, Livia mengajakku
masuk ke dalam tokonya dan dia mengajakku ke kamarnya, setelah sampai ke
kamarnya di lantai 2, kuberanikan diri untuk menciumnya lagi, Livia membalas
ciumanku dengan mesra.
Sementara tanganku kembali meremas payudara Livia yang sudah
mengeras, setelah lima menit kuberanikan diri untuk membuka pakaianku satu
persatu, saat kontolku yang besar terpampang, Livia cukup kaget dan agak jijik,
ini mungkin adalah pertama kalinya dia melihat sebuah *****, sementara selama
ini aku tak pernah berhubungan badan, aku hanya mendapatkan ilmu dari film biru
yang selalu kutonton.
Livia tak tahu harus berbuat apa dengan kontolku yang dari
tadi sudah menegang, dia hanya memandanginya sambil kadang menyentuhnya dengan
jarinya, kutuntun dia agar menunduk dan menjilat kontolku
“Ah, jijik, Wan, gak mau ah”tolaknya
“Ayo deh, Liv, entar kamu bakal merasakan kenikmatan”kataku
meyakinkan
Livia akhirnya menyetujuinya entah karena dia sudah bernafsu
atau terpancing kata – kataku, dia memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, lalu
dia mengulumnya dengan lembut, pertama terasa agak kaku, tapi setelah terbiasa,
kulumannya terasa nikmat, membuatku merasakan kenikmatan yang belum pernah
kurasakan.
Setelah puas bermain dengan kontolku Livia kembali berdiri
dan tersenyum manis padaku yang semakin membuat nafsuku meningkat, kubuka
bajunya dengan perlahan, dia tak menolak, malah tersenyum
Pasti dia sudah nafsu pikirku, sampai Livia telanjang bulat,
kulihat pemandangan yang sungguh indah di depanku, payudaranya yang montok
dengan puting berwarna pink yang sudah mengeras, sedangkan vaginanya masih
berwarna merah muda, ditumbuhi bulu – bulu halus.
Akupun menjilat payudaranya dan memainkan putingnya, Livia
agak kegelian, tetapi dia menikmatinya, terdengar dari desahan kecilnya dan
rontaan pelannya, setelah puas dengan payudaranya, aku melakukan French kiss
dengannya sbentar sambil tanganku menelusuri vagina perawannya.
Vaginanya masih mulus dan halus pertanda Livia sering merawatnya,
setelah puas, akupun menuntun Livia ke tempat tidurnya, lalu kubaringkan di
sana
“Apa yang akan kamu lakukan, Wan?”Tanyanya heran
“Aku akan menusukkan kontolku pada vaginamu, agak sakit
sebentar, tapi nanti akan sangat nikmat deh”Kataku padanya
“Jangan, Wan, aku masih perawan”
Tak kudengarkan lagi kata-katanya karena terlalu nafsu,
kuarahkan kontolku pada vagina Livia yang sudah basah, sementara Livia hanya
bisa berkata “Jangan, Wan”, sebenarnya aku agak kasihan, tetaapi aku sudah
terlanjur nafsu, kumasukkan kontolku perlahan pada vaginanya yang basah.
Livia berteriak dengan keras saat kupaksakan masuk kontolku,
kontolku sulit masuk karena vagina Nia masih sempit, saat kumasukkan perlahan,
wajah cantik Livia mengeluarkan air mata dan Livia mendesah kesakitan.
Akhirnya setelah lima menit, seluruh kontolku masuk dalam
vaginanya, seperti yang kuduga, Livia merasakan kenikmatan luar biasa, saat
semula dia meronta, dia kini sudah tenang dan menikmati permainanku, kutusukkan
secara perlahan lalu semakin cepat,
“Ahhh, Wan, enak, Wan, ahhh, terusin, Wan, Akkkhh”
Kurasakan kontolku seperti dipijit oleh vaginanya, sangat
nikmat terasa sehingga aku memejamkan mataku menikmati kenikmatan itu,
kuteruskan memajumundurkan kontolku pada vaginanya yang sempit, Livia mendesah
kecil sambil memejamkan mata, air mata masih mengalir di pipinya sementara
tubuhnya berkeringat.
Saat kulihat wajahnya yang berkeringat, entah kenapa aku
semakin nafsu, sehingga kucepatkan tusukanku yang membuat Livia mendesah
semakin keras, sementara kontolku dipijat dengan lebih keras oleh vaginanya.
“Akkkhh, Ssssst, ahhhhh, Wan, enak, Wan, Ahhhh”Begitulah
kata yang muncul dari mulut Livia pertanda dia suka dengan permainanku
Stelah 20 menit kurasakan kenikmatan itu, Livia mengalami
orgasme hebat, cairan hangat keluar dari vaginanya, akupun mencabut kontolku,
lalu kukocokkan dengan cepat di depan wajahnya, spermaku berceceran di wajahnya
Livia pun terbaring lemas, semula aku kasihan karena dia
sudah capek, tapi setelah melihat tubuhnya yang dipenuhi keringat yang
memancing nafsuku, akupun berniat melanjutkannya.
Aku segera duduk di tempat tidur, lalu kutuntun tubuhnya
agar vaginanya pas di atas kontolku, setelah mencapai posisi ideal, akupun
memasukkan kontolku ke dalam vaginanya yang masih basah, kudengar Livia
mendesah kecil saat kontolku berhasil masuk lagi ke dalam vaginanya.
Lalu kunaikturumkan tubuh mungilnya semakin cepat sehingga
desahan Livia semakin keras, rambut panjangnya kadang menyentuh wajahku,
kurasakan kontolku dipijat oleh vaginanya lebih keras dari tadi, itu malah
membuatku merasa semakin nikmat,
“Ahhh, Wan, terusin, Wan, Ahhh, lebih cepat lagi, Wan”
“Oke, sayang”
Kucepatkan frekuensi tusukanku yang menambah kenikmatan pada
Livia, dia mendesah dengan kenikmatan
“Ahhh, Wan, nikmat banget, Wan, Ahhhh, Ssssst”
Sementara aku baru kali ini merasakan kenikmatan seperti
ini, pijatan pada kontolku sangat nikmat, membuatku mendesah kecil sementara
tubuhku tak berhenti mengeluarkan keringat, setelah 20 menit kunaikturunkan
kontolku pada vaginanya.
Vagina Livia kembali mengeluarkan cairan hangat, kubaringkan
tubuhnya yang sudah lemas lalu kukeluarkan spermaku di dadanya, kamipun
terbaring lemas dan berpelukan dalam keadaan telanjang.
“Gimana, Liv?Enak, gak?”Tanyaku
“Wah, enak banget, Wan, baru kali ini aku merasakan
kenikmatan seperti ini, terima kasih, ya?”Dia berkata sambil tersenyum padaku
“Aku yang berterima kasih, Liv”Kataku membalas senyumannya
Kamipun segera membersihkan diri, kulap bekas darah perawan
Livia, lalu kami mandi bersama dan kembali menjaga toko, di depan toko sudah
berjejer beberapa pelanggan.
Akupun segera membuka pintu dan mmpersilahkan mereka masuk,
aku dan Livia melayani mereka, sampai jam 05.00 Nyonya Leny pulang, dia suka
dengan cara kerjaku, dan dia menerimaku menjadi pegawai tetap.
Aku masih meneruskan bercinta dengan Livia pada saat jam
sepi dan seperti tak terjadi apa – apa, aku sungguh beruntung bekerja di toko
ini, dan Livia adalah wanita tercantik dan terhebat yang pernah kutemui.
LIVIA.
Silahkan klik gambar Indowinpoker dan daftar kan diri anda sekarang!!memang kan jutaan rupai dan bonus mingguan..!
JOIN NOW!!!!
0 comments:
Post a Comment